
Mengapa Pendidikan Berasrama Masih Penting di Era Modern?
sumber: pexels.com Pertanyaan ini sering muncul di tengah dinamika dunia pendidikan modern yang serba cepat dan digital. Jawabannya adalah ya—bahkan
Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Di antara keistimewaan bulan Ramadan, terdapat 10 malam terakhir yang memiliki keutamaan luar biasa. Pada malam-malam ini, terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Salah satu keistimewaan terbesar dari 10 malam terakhir Ramadan adalah adanya Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah, di mana amal ibadah yang dilakukan pada malam tersebut lebih baik dari ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadan), beliau menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW semakin giat beribadah pada 10 malam terakhir, termasuk memperbanyak salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.
I’tikaf adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan pada 10 malam terakhir Ramadan. Rasulullah SAW selalu melakukan i’tikaf di masjid pada malam-malam ini untuk lebih fokus dalam beribadah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa yang harus dibaca jika bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab:
“Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.”
Lailatul Qadar adalah malam yang dipenuhi dengan ketenangan dan keberkahan hingga fajar tiba. Allah SWT berfirman:
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 5)
Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak zikir, doa, dan amalan saleh agar mendapatkan keberkahan malam tersebut.
10 malam terakhir Ramadan adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan adanya malam Lailatul Qadar, ibadah yang dilakukan pada malam-malam ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen berharga ini dengan memperbanyak salat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan melakukan i’tikaf agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
sumber: pexels.com Pertanyaan ini sering muncul di tengah dinamika dunia pendidikan modern yang serba cepat dan digital. Jawabannya adalah ya—bahkan